Sabtu, 15 Februari 2014

Di Balik Kaca Itu

Karya : Dynar Nirmalasari


Dari pagi buta aku naikkan kecepatan hingga 80 km/jam hanya untuk menanti. Sesampainya ditempat itu ternyata masih tutup. Lalu siangnya aku beranjak kesana lagi, diparkiran motor itu aku turun tanpa pedulikan apapun. Seketika mataku terfokus pada satu arah, tampak sesosok orang yang membuatku tertegun lama. Dia seperti kilauan mentari yang begitu indah, wajahnya seperti cahaya tapi sosoknya meneduhkan jiwa (mode on).

Tanpa sadar aku duduk disampingnya , mencoba cairkan panasnya udara. Mulutku kelu didepannya tapi rasanya ada tamparan di hatiku untuk menyapanya. Langsung saja lisan ini berkata , “ Kamu Parto ??? “ .Tebak ??? Tanyaku bersambut , “Oh bukan, saya Dark Flame Master”. Terasa seperti ada dikerumunan badut yg sedang menertawakan tingkahku, malu tak tertahan lagi. Tapi berpura-pura ‘Calm Down’ aja… (padahal benar-benar malu, ini pertama kalinya menyapa seorang laki-laki salah pula).Tak kusangka dia benar-benar seperti permen lolipop yang aku senangi, begitu manis dan dapat mengerti suasana hati.

Lalu kami pun masuk secara bersama-sama kedalam ruangan yang penuh kedamaian (Ber AC), disudut itu terus aku perhatikan tingkahnya yang sedang berinteraksi dengan kawan-kawannya. Lalu kami ditujukan kesebuah tempat, dan ternyata nomor antrian kami berdekatan (senangnya bukan main). Seketika itupun suasana mencair seperti ‘eskrim rasa coklat’. Kami berbincang-bincang penuh warna seperti anak panda. Setelah itu kami berpisah dengan jalan masing-masing, saat waktu itu dilambaikan tangannya padaku. Tanpa pikir panjang, akupun melambaikan tangan dan bergegas pergi.  (Part 1)

Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar